Blog
كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ
“Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin. Tahukah kamu apakah Sijjin itu?” (QS: Al Muthaffiffin [83]:7-8)
Sijjin adalah nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka. Sedangkan Illiyyin merupakan kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang berbakti, yang disaksikan malaikat-malaikat yang didekatkan kepada Allah.
Bagaimana Allah merekam semua itu dengan cara yang sangat teliti, ternyata hal ini dengan sangat mudah dijelaskan dan Alam semesta mencatatat itu semua dengan sangat teliti dengan cara Allah mengutus malaikat Rakib dan Atid yang sangat teliti.
Karena semua manusia terkoneksi dengan sangat sempurna melalui gelombang gelombang dan energi yang sama, maka setiap interaksi antara manusia yang satu dengan yang lain maka semua akan terekam dalam “pita” rekaman berisi molekul-molekul karbon, hidrogen yang ternyata semuanya itu disimpan dengan sangat rapih dan sangat terjaga di dalam tubuh manusia itu sendiri yaitu di tulang ekornya yang tahan banting, tahan panas, dan menyimpan dengan rapi interaksi antara molekul molekul hidrogen yang terus berotasi atau spin dalam tubuhnya sepanjang energi listrik dari tubuhnya melalui jantung nya masih ada.
Hal ini menyebabkan spin itu akan terekam dengan sangat jelas dalam Pita Rekaman tubuh nya yang tesimpan di tulang ekor, bagaimana begitu detail? Karena molekul terkecil yang diketahui ilmuwan adalah Quark yang besarnya 10 pangkat minus 18. Artinya dengan kecilnya seperti itu, maka otomatis, ia akan sangat detail berotasi pada pita pita rekaman kehidupannya.
Dan semuanya dapat diputar kembali dengan sangat detail pula dan spesifik, tanggal tahun, semua aktifitas manusia akan sangat terekam dengan sangat jelas di tulang ekor tadi yang semuanya juga berhubungan dengan orang orang lain, karena rekaman itu akan mencatat dengan sangat detail dan spesifik,kapan, di mana, detiknya, dan siapa saja yang terlibat.
Dan rekaman tersebut takkan bisa terhapus, dan akan tercatat terus, urusan ampunan dan RahmatNya itu hanya urusanNya saja, bukan urusan kita.
Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana rekaman kehidupan kita? Mungkin kita sudah lupa, tapi alat perekam itu masih menyimpan data data itu semua tanpa meleset sedikitpun.