Blog
BERLIAN DALAM MATA
- 23/09/2021
- Posted by: Mazfaa
- Category: Artikel
Mata adalah salah satu anugerah yang Allah berikan pada setiap hamba-Nya. Mungkin tidak semua hamba-Nya diberikan fungsi mata, tapi Allah pasti akan berikan kelebihan di samping itu. Tak dipungkiri, bahkan tak sedikit hamba-Nya yang sering terlupa untuk bersyukur dengan panca indera satu ini. Padahal dengannya, kita bisa melihat indahnya dunia, menyaksikan segala peristiwa yang terjadi, memandang apa yang didepan kita, dan masih banyak fungsi lain yang patut kita syukuri setiap waktunya.
Kali ini kita akan bahas salah satu bagian yang ada di dalam mata yakni cairan yang biasa keluar ketika kita merasakan berbagai emosional dalam diri. Allah berfirman dalam Surat An-Najm : 43
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ
“Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,”
Dua hal yang telah Allah sebutkan (tertawa dan menangis) sangat berkaitan dengan air mata. Namun, seringnya menangis lebih identik dengan air mata. Air mata adalah suatu cairan yang dihasilkan oleh kelenjar akrimalis pada mata. Sudah wajar jika setiap orang mengeluarkan air mata. Bahkan air mata pun keluar pada diri seorang yang mulia yakni Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dituturkan dari Abdullah bin al-Syaikhir ra. (yang) berkata, Artinya : “(suatu saat) aku datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau kala itu sedang melaksanakan shalat dan perutnya terdengar suara laksana suara air yang sedang mendidih. Ini karena beliau menangis”. (HR. Abu Dawud). Allah pun mengkriteriakan hamba-Nya yang beriman dalam firman-Nya,
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩
“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Isra’:109)
Ternyata salah satu tanda orang yang beriman juga menangis. Kenapa menangis diperbolehkan oleh Allah? Adakah kaitannya dengan kesehatan? Jawabannya adalah ya. Hal ini bisa di buktikan dengan ilmiah bahwa air mata mengandung zat kimia yang dapat menjadi obat meredakan stress dan kesedihan yang mendalam. Air mata juga mengandung zat kimia yang dapat menghalau masuknya kuman-kuman pembunuh. Air mata waktu menangis merupakan salah satu cara tubuh untuk membersihkan dirinya dari bahan-bahan beracun. Misalnya, garam-garaman Garam tersebut adalah natrium klorida, potasium klorida, dan faktor-faktor lain yang menolong pembentukan garam. Diantaranya kalsium, bikarbonat, dan mangan.
Menangis emosional juga bisa memicu mekanisme neuroendokrin dan imunitas tubuh. Nippon Medical School di Jepang menemukan bahwa penderita penyakit sendi arthritis reumathoid (RA) yang menangis dan meneteskan air mata umumnya lebih membaik secara klinis dalam rentang setahun di bandingkan dengan penderita yang tidak meneteskan air mata. Ketika penderita RA ini meneteskan air mata, hormon stres kortisol dalam darah, protein kekebalan-6, CD4, CD8 dan sel kekebalan pembunuh alamiah. Menangis dapat menekan pengaruh stres terhadap NEIR (neuroendocrin and Imuno Response). Hasil riset ini tidak lantas para ahli menyuruh kita untuk menangis tersedu-sedu agar stres ditekan. Namun, menangis bisa meredakan stres dan kemudian memengaruhi NEIR, adalah fakta ilmiah.[1]
Dari pemaparan fakta ilmiah tersebut, ternyata air mata mempunyai fungsi lebih banyak dari yang kita perkirakan laksana berlian yang lama terpendam manfaatnya di dalam mata. Justru dengan ilmu yang telah kita dapatkan tersebut seharusnya bisa membuat kita tambah bersyukur bahwa segala sesuatu (sekecil apapun) yang diciptakan oleh Allah selalu ada manfaatnya, tidak pernah sia-sia. Oleh karenanya, tidak ada yang melarang air mata itu menetes karena berbagai hal, apalagi karena kesedihan atas kesalahan yang kita perbuat kepada Allah. Jadi, kenapa tidak kita menangis, selama tangisan itu masih dalam kebaikan dan kebermanfaatan?
[1] Stephen Juan, Tubuh Ajaib; Membuka Misteri-misteri Aneh dan Menakjubkan Tubuh Kita, penerj. T. Hermaya, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2005. h. 77
Oleh : Fauziyah Hasanah