Blog
PAHALA TANPA BATAS
- 31/01/2020
- Posted by: Mazfaa
- Category: Artikel
“Banyak masalah tak bisa diselesaikan dengan kecerdasan, tapi ia hanya bisa diselesaikan dengan kesabaran.”
Suatu ketika Abu Bakar gemetar, wajahnya pucat dengan pahanya sebagai tumpuan Rasulullah Shallallahu’alihi wa sallam. Abu Bakar tak berani bergerak sedikitpun, takut Sang Nabi terbangun sementara tangannya kesakitan karena tersengat kalajengking. Jiwa bergemuruh gemetar ketakutan karena pasukan kafir kurang sejengkal lagi bisa mengepung mereka berdua dan mereka tak bisa lagi keluar. Bila mereka keluar, pastinya mereka akan tertangkap, dan meneteslah air mata Abu Bakar.
Pria lembut itu di dera ketakutan, hingga air matanya menetes ke pipi sang nabi. Nabi pun terbangun dan mengatakan, “Jangan takut wahai sahabatku, Allah bersama kita.”
Benarlah ucapan sang nabi, pintu gua tertutup sarang laba-laba, hingga pasukan kafir mengira tak ada orang di dalam gua. Kurang setapak saja mereka akan menemukan Rasulullah dan Abu Bakar, tapi Allah melindunginya dengan cara yang tak pernah kita bayangkan. MasyaAllah
Rasulullah pernah mengalami dijerat lehernya, dipukul, dikeroyok, disiram kotoran ternak, dicaci maki, dihina dan diboikot selama 3 tahun, tapi Rasulullah berpesan “La tahzan, Innallaha ma’ana”. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.
Seringkali Allah menolong kita dengan cara yang tak pernah kita duga, tak pernah kita pikirkan, tak pernah kita bayangkan, dan begitu indah. Hanya saja terlalu sering kita kurang bersabar.
Ibnu Qayyim berpesan “Sabar adalah taman kesejukan diantara usaha yang maksimal dan tawakkal yang sepenuhnya.” Ingatlah pula, bahwa tidak ada kebaikan yang sempurna tanpa kesabaran, karena kesabaran adalah nafas yang menentukan lama tidaknya sebuah kebaikan bertahan.
Mengapa Allah memberikan kita cobaan, masalah, kesedihan sehingga kita diminta bersabar? Karena mungkin Allah ingin meluruskan perjalan kita, mungkin Allah ingin menjadikan kita kuat menanggung beban, dan mungkin karena Allah sudah rindu dengan rintihan hamba-Nya.
Jika ada seseorang yang melukai dan menyakiti hatimu, bersabarlah. Karena ia menuntunmu lebih kuat untuk bersabar pada masalah selanjutnya, ia mengajarkanmu untuk mampu bersabar pada masalah yang lebih besar.
Sabar adalah gejolak pemaafan terbesar yang penuh wibawa untuk membuat orang lain takluk dan penuh hormat kepadamu. Bukankah Allah akan menguji di titik terlemah kita?
Oleh karenanya, Allah mengaruniakan Pahala Tanpa Batas kepada mereka yang bersabar, “Sesungguhnya hanya orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az-Zumar: 10).
-Ni’mah Nur Mufidah-