Blog
ISTIQOMAH BERIBADAH DI JAMAN FITNAH
- 05/01/2020
- Posted by: Mazfaa
- Category: Artikel
Seorang muslim dituntut untuk selalu mengisikehidupannya dengan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Fitrah manusia adalahmemiliki ketergantungan untuk memohonkepada sesuatu. Sebagaimana ketika kitameminta tolong kepada manusia. Kita pun butuhuntuk meminta tolong kepada Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al – Fatihah ayat 5 yang berbunyi
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ ٥
“ hanya kepada-Mu kami taat dan tunduk, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolonganuntuk menaati-Mu ”
Setiap hari minimal tujuh belas kali dalam seharikita memohon kepada Allah agar selalumembimbing kita untuk menghindarkan kita darisegala kemudharatan dan mendapatkemaslahatan. Memohon pertolongan termasukbagian dari ibadah. Secara singkat ibadahbermakna apa saja yang dicintai dan diridhoiAllah berupa perbuatan dan perkataan, lahir dan batin. Sebagai contoh kita melaksanakanperintah shalat, zakat, dzikir, dan lain-lain. Semua hal itu harus kita niatkan untuk mencariridho Allah semata.
Setan tidak pernah suka jika ada hamba Allah yang berbuat baik, maka ia selalu menggodamanusia agar malas dalam beribadah kepadaAllah. Berbagai cara mereka lakukan agar manusia terlena dari ibadah kepada Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al – A’rafayat 17 yang berbunyi
ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ ١٧
“aku pasti akan menggoda manusia dari depan, belakang, kanan, dan kiri mereka. Sehinggaengkau akan melihat sebagian besar manusiatidak taat kepada-Mu. “
Contoh godaan setan adalah ketika manusiabanyak yang terlena dalam beribadah. Merekalebih mementingkan tidak ketinggalan sinetronyang disukai dari pada shalat tepat pada waktunya, lebih mencintai pekerjaan dan melupakan shalat jum’at yang dilaksanakansepekan sekali, lebih suka mengeluarkanuangnya untuk kepentingan pribadi daripadaberinfaq di jalan Allah, dan masih banyak lagicontoh yang lain. Yang intinya, menjauhkanmanusia dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Kita saat ini hidup di zaman yang penuh dengantantangan dan gangguan terhadap kelurusanakidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah islam. Beragam bentuk syubhat dan syahwat datangsilih berganti, mendera, dan mencoba untukmelemahkan komitmen kita terhadap agama Allah. terutama komitmen dalam memenuhikewajiban kita sebagai seorang yang beriman.
Teknologi yang semakin canggih justrumemanjakan manusia untuk berlama-lama di depan layar smartphone untuk sekedarbercengkrama dalam media sosial. Hal ini tentusaja sangat menghabiskan waktu. Waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah justruberlalu dengan kesia-siaan.
Semua tantangan itu harus kita jawab denganamal dan tekad yang kuat untuk terus beribadahkepada Allah. Salah satu kunci agar tahandengan semua keadaan itu adalah istiqomah di dalam semua hal ibadah yang telah kitalaksanakan. Yaitu komitmen dalammelaksanakan perintah dan menjauhi laranganAllah serta ikhlas dalam menjalaninya.Sebagaimana firman Allah dalam surat Hud ayat112 yang berbunyi
فَلَعَلَّكَ تَارِكُۢ بَعۡضَ مَا يُوحَىٰٓ إِلَيۡكَ وَضَآئِقُۢ بِهِۦ صَدۡرُكَ أَن يَقُولُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ كَنزٌ أَوۡ جَآءَ مَعَهُۥ مَلَكٌۚ إِنَّمَآ أَنتَ نَذِيرٞۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ وَكِيلٌ ١٢
“ Wahai Muhammad, teguhkanlah hatimu dan hati orang yang bertaubat bersamamu sesuaiperintah Allah kepadamu. Dan janganlah kalian melanggar syari’at-Nya. Sungguh Tuhanmu amatmengetahui apa saja yang telah kalian lakukan di dunia. ”
Tidak ada tekad yang kekal selain tekad ituditujukan kepada Allah. Ketika kita bertekaduntuk dunia, maka setelah kita dapat yang kitainginkan kita akan kembali lesu. Tetapi ketikatekad kita adalah untuk Allah, kita ingin masuksurga, maka komitmen itu akan tetap abadisampai tujuan kita tercapai, In syaa Allah
Dalam beristiqomah kita harus tahu bahwa ituadalah anugerah dari Allah. Maka sepantasnyadalam keinginan kita untuk beristiqomah kitajuga memohon kepada Allah untuk tetapdiberikan kemudahan dalam melaksanakannya. Karena Allah lah yang menguasai diri dan hatikita.
Maka di jaman yang penuh fitnah ini agar kitatetap bisa istiqomah dalam beribadah adalahdengan memahami maksud dan tujuan kitaberibadah. Kita beribadah adalah hanyalah untukmencari ridho Allah bukan pujian manusia. Kemudian, perasaan selalu diawasi oleh Allah adalah cara yang ampuh dalam menjalankanibadah di jaman fitnah atau akhir zaman ini. Wallahu a’lam bisshowab
Amjad Haidar